Menjaga kesehatan reproduksi tubuh wanita sendiri berarti
juga menjaga kesehatan calon bayi dan pasangan. Hal ini dapat dimulai
dari pilihan-pilihan sederhana sehari-hari.
Secara umum, organ reproduksi wanita
meliputi vagina, rahim, tuba falopi, dan ovarium. Organ reproduksi
wanita berperan penting dalam hubungan seksual, produksi sel telur,
melindungi serta menjadi tempat sel telur berkembang, hingga dalam
proses persalinan.
Mengingat
fungsi organ reproduksi, penting mencermati berbagai hal yang dapat
direncanakan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita. Berikut ini
adalah beberapa yang utama.
Alat kontrasepsi
Kesehatan reproduksi wanita dimulai dengan kemampuan untuk melindungi diri sendiri dari penyakit menular seksual, penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual,
seperti gonore dan klamidia, yang menjadi salah satu penyebab utama
infertilitas pada wanita, . Alat kontrasepsi dapat membantu mengurangi
risiko kehamilan yang tidak direncanakan. Terdapat berbagai pilihan kontrasepsi
mulai dari kontrasepsi hormonal, intrauterine, penghalang, hingga
sterilisasi. Di samping itu, penting untuk tidak berganti-ganti pasangan
dalam berhubungan seksual.
Merencanakan kehamilan
Kehamilan yang direncanakan akan membantu ibu untuk mempersiapkan
berbagai aspek fisik maupun mental sehingga calon bayi dapat memiliki
tumbuh kembang yang lebih sehat serta mengurangi risiko gangguan
kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan selama hamil dan persalinan
Saat seorang wanita hamil, ia berhak dan wajib mendapat pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan agar bayi serta ibunya sehat dan selamat.
Menjaga berat badan agar tetap ideal
Tidak banyak orang menyadari bahwa kelebihan berat badan dapat
memengaruhi ovulasi dan produksi hormon. Selain itu, berat badan
berlebih dapat meningkatkan kelembapan pada organ intim, yang
mempermudah pertumbuhan bakteri dan jamur, Oleh karenanya, menjaga berat
badan adalah salah satu cara paling sederhana dalam menjaga kesehatan
reproduksi wanita.
Konsumsi makanan sehat
Jadikan makanan sehat sebagai bagian dari keseharian. Pastikan Anda
mengonsumsi cukup aneka sayuran, buah, gandum atau biji-bijian utuh,
protein, serta lemak sehat, seimbangkan kebutuhan karbohidrat, protein
dan lemak, agar nutrisi yang dikonsumsi lengkap serta seimbang sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
Periksakan kesehatan secara teratur
Memeriksakan kesehatan teratur dapat membuat penyakit serius lebih
cepat terdeteksi dan tertangani. . Waspadai gejala-gejala yang tidak
biasa seperti ruam, benjolan, hingga rasa sakit yang tidak normal.
Konsultasikan dan ketahui kondisi kesehatan organ reproduksi Anda secara
berkala, dengan memeriksakan diri pada dokter ahli kebidanan dan
kandungan, dokter mungkin dapat melakukan beberapa jenis pemeriksaan
yang dinilai perlu, mulai dari identitas, riwayat keluhan Anda, riwayat
penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, yang kemudian dilanjutkan
dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti
pemeriksaan TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes), USG dan papsmear.
Istirahat cukup
Sering bekerja di malam hari dapat memengaruhi produksi hormon. Jika
Anda memang harus bekerja di waktu malam atau dengan waktu yang tidak
teratur, cobalah untuk mencukupi waktu istirahat Anda di saat tidak
bekerja.
Mengelola stres
Kelola stres dengan cara-cara sederhana seperti teknik relaksasi dan
olahraga. Jika memang dibutuhkan, tidak perlu malu untuk meminta bantuan
konseling profesional.
Kebiasaan tertentu
Mengubah kebiasaan tertentu sehari-hari seperti di bawah ini ternyata
dapat berpengaruh besar terhadap kesehatan reproduksi wanita.
- Berhenti merokok. Aktivitas merokok dapat mengurangi jumlah sel telur dan mengganggu kesehatan rahim.
- Mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan risiko gangguan ovulasi.
- Batasi konsumsi kafein.
- Hindari penggunaan obat-obatan di luar dari anjuran dokter.
- Lindungi diri dari paparan bahan kimia tertentu yang berlebihan, seperti pestisida.
- Hindari kebiasaan menggunakan sabun khusus kewanitaan yang
mengandung banyak bahan kimia seperti pewangi dan antiseptik, karena
dapat membunuh bakteri flora normal di vagina.
- Terapkan perubahan sederhana untuk menjaga kebersihan organ
kewanitaan. Misalnya dengan membasuh dari depan ke belakang, dan bukan
sebaliknya, setelah buang air besar.
Lebih dari sekadar menjaga organ reproduksi, kesehatan reproduksi
berkaitan dengan kemampuan dan kebebasan orang untuk bereproduksi serta
memiliki kehidupan seksual yang memuaskan. Pada akhirnya, kesehatan
reproduksi wanita tak hanya meliputi kesehatan fisik, tapi juga mental
serta kesejahteraan yang terjamin sehingga sistem reproduksi dapat
terjaga.